1. Aspek Rasio
Aspek rasio adalah hubungan frame [bingkai] antara lebar dan tinggi video. Pada kamera DSLR atau Mirrorless, rasio umum yang digunakan saat merekam video adalah 4:3 dan 16:9. Sementara, rasio aspek [aspect ratios] pada film biasanya 1,85:1 dan 2,39:1. Dalam aspek rasio, angka pertama mengacu pada lebar dan angka kedua mengacu pada tinggi video.
2. B-Roll
B-roll adalah rekaman tambahan yang direkam sendiri dengan tujuan untuk memperkuat atau menambah detail video. Dengan menambahkan B-Roll, akan membantu meningkatkan transisi dari satu adegan ke adegan lain sehingga videonya akan terlihat terarah dan saling melengkapi secara visual.
Contoh, saat anda buat video wawancara dan orang yang diwawancarai berbicara tentang ikan purba Arcipenser yang barusan ditangkap. B-Roll akan menyertakan urutan orang yang memancing, dimana lokasinya dan biasanya ditampilkan saat sulih suara wawancara berlangsung.
3. BitRate
Bitrate mengacu pada jumlah data dalam video yang diukur dalam satuan megabit per detik [mbps]. Dengan demikian, semakin tinggi bitratenya, semakin tinggi pula kualitas videonya.
4. Close Up
Close up adalah rekaman spesifik yang diambil secara sengaja untuk membingkai subjek. Jenis shoot ini bertujuan untuk menambah detail ke video agar lebih kaya. Pada akhirnya akan membuat video lebih fokus ke subjek dibanding merekam pakai aturan sudut sedang dan lebar.
5. Color Temperature
Color temperature atau temperatur warna adalah corak warna cahaya yang muncul pada rekaman video. Suhunya diukur dalam Kelvin, dimana nilai yang lebih rendah merujuk pada nada yang lebih hangat, oranye dan kuning misalnya. Sementara, nilai yang lebih tinggi merujuk pada nada yang lebih sejuk, biru dan ungu contohnya.
6. Crop Faktor
Crop faktor adalah rasio ukuran sensor kamera 35mm full frame, dengan perbandingan 1:1. Hanya saja, banyak kamera yang punya sensor crop 1,3x sampai 2x. Contohnya, kamera Nikon yang crop sensornya 1,5.
7. Depth of field
Depth of field atau kedalaman bidang mengacu pada berapa banyak frame yang berhasil di fokuskan saat video diambil.
8. Eksposur
Eksposur mengacu pada jumlah waktu sensor kamera terbuka setelah terpapar cahaya. Semakin lama waktu eksposur maka semakin banyak cahaya yang masuk sensor. Dengan demikian, semakin cerah rekamannya.
Pengaturan eksposur untuk video sama dengan teknik pengambilan foto pada umumnya, dimana anda harus mengatur aperture, kecepatan rana [shutterspeed] dan ISO, yang kelak disebut segitiga eksposur.
9. False Color
False color atau warna salah merujuk pada pengaturan video yang menampilkan nilai luminasi dengan warna berbeda.
10. Frame Rate
Frame rate atau yang kadang disebut FPS mengacu pada kecepatan bingkai terlihat dalam 1 detik. Umumnya, frame rate video dimulai dari 24, 25, 30, 50, 60 dan 120 FPS.
Komentar
Posting Komentar